Langsung ke konten utama

Catatan Hati : Guru Itu Mencari tau (persil ke 2)


Beberapa bulan menjadi guru, episode tentang MR. Tentakel
Okta teratasi yang lain semakin menjadi-jadi masih ku ingat satu pria cungkring kuruuuus sekali, tak bersahabat dengan siapapun, aku sering kali melihat matanya, tatapannya kosong, aku tak pernah melihat dia tersenyum, selalu tidur di kelas, aku berusaha membuka pembicaraan dengannya,
“ mana tugasmu nak? Ada kesulitan? Kok belum di kerjakan? Aku mendekat…
Dia melengos, masyaAllah aku di cuekin, darahku berdesir, merasa di tolak…
“Dian... lagi ada masalah? Lagi sakit ya? Aku berhuznuzon..
“ hass!! Itu kata-kata paling merasa terganggu di dunia, aku merasa terlempar jauh tak berarti. Berusaha tersenyum...
“ya sudah.. kalo Dian capek ga pa pa istirahat aja..” aku berlalu ke meja-meja yang lain
Malam harinya aku tak bisa tidur, di kepalaku hanya dian, dian, dan dian, pria cungkring yang tak bersahabat, ku pastikan dia sangat mirip dengan karakter squidward tentakel dalam film spongebob kesukaanku, dan baginya mungkin aku adalah tokoh spongebob yang selalu mengganggu kehidupannya, aku membolak-balik halaman buku yang berjudul “Anak nakal itu : perlu! Tak ku temukan cara menaklukan karakter squidward “dian” tentakel, buku analisisku telah terbentang aku sibuk menganalisis karakter Squidward “dian” tentakel, ku buat tanda Tanya di kolom solusi, akan ku cari, ah tiba-tiba semangat sekolah, ah tiba-tiba semua begitu menarik.
Aku memandangnya saat memasuki ruang kelas, mataku berkompromi dengan rasa penasaranku, si Squidward “dian” tentakel, adalah pria yang ingin ku taklukan, aku mendekat lagi,, hanya berlalu saja, sebentar-sebentar aku meliriknya, memandang bukunya yang rapi tanpa tulisan, atau hanya sekedar meneliti wajahnya, bagaimana raut wajahnya, bagaimana jari-jarinya, rona wajahnya, pucat, bercahaya, atau seperti biasa wajah muram itu selalu menjadi wallpaper rautnya, aku tau dia merasa di selidiki, dia menjauh, lalu mencari bangku paling jauh dari posisiku, dalam hatiku berkata “well… game on, u know Mr. tentakel.. I’m the winner!!”

Selesai sholat berjama’ah di mesjid, aku ngobrol dengan siswi putri kelas XII IPS mencari informasi seputar Squidward “dian” tentakel, hasilnya tak mengecewakan, banyak juga informasi mengenainya ku dapat tak sia-sia, anak orang kaya, broken home, anak ke 3, pendiam, lemah dalam pelajaran apapun, hobi gambar kartun, dan nyoret meja, cenderung tak bersahabat dengan siapapun, tapi tetap bergabung dengan teman-teman yang lain, paling dekat dengan Eli siswi putri kelas XII IPS yang sama anehnya dengan si mr. tentakel, bermasalah. Yess... naluri detektifku mulai beraksi, aku mencari buku lagi kali ini judulnya “ you can say no to your teenager” intinya kalimat demi kalimat dalam buku itu lumayan memberiku inspirasi memberantas sikap anehnya si MR. tentakel. Ku yakin sebentar lagi, mr. tentakel akan menjadi murid yang baik dan bersahabat. Suatu saat nanti ku pastikan itu terjadi.
Untuk sementara mr. tentakel adalah target utama, aku mempraktekkan seluruh tips-tips yang ku baca dari internet, dari buku-buku, aku berusaha memberi perhatian tanpa dia sadari, aku memperhatikan, misalnya dalam buku latihannya yang bertabur gambar-gambar kartun, aku beri komentar di bawahnya, “wah gambarnya bagus, kapan-kapan ibu juga mau di gambar ^__^ “ atau tulis kalimat yang lain, “ibu pengen liat wajah dian seperti ini ^____^” tapi di kelas aku diamkan saja sambil terus meneliti respon darinya, aku tetap menghampiri walau lagi-lagi di hindari, aku membaca sebuah buku yang isi pesanya adalah “masalah ada yang bisa di selesaikan oleh waktu, maka biarkan saja waktu yang menjawabnya”  
Nah, siang itu membuatku lumayan kaget, mr. tentakel yang kurus kering ibarat papan sekeping, model celana yang melorot (dulu di perkenalkan oleh pasha ungu dan sempat menjadi tren mode) itu berteriak-teriak dalam gendongan teman-temannya Okta dan kawan-kawan yang badannya jauh lebih besar aku saja melihatnya tengadah saking tingginya, kasihan mr. tentakel yang kurus kering, ia berteriak-teriak memanggil-manggil ku lemah tak berdaya di apit oleh para gorilla  “ibu… ibuk.. ibuk dayang.. tolong buk.. tolong,,, abis aset kekayaan kami buk…” mr. tentakel memanggil-manggilku dengan riang dan cemas (aku bahagia sekali dia memanggilku) kelas gaduh.. aku melerai.. mr. tentakel tertawa riang, dan berusaha melepaskan diri dari teman-temanya, kuperhatikan celananya di naikkan sampai lutut, dia mengibas-ngibas betisnya, aku memalingkan wajah ke teman-temanya.
“hei.. dian ado apo? Kok teriak-teriak? sakit apo senang sih? Bingung ibuk! Aku tersenyum semua siswa mengerubungiku menunjukkan sesuatu, masing-masing dengan bangga mempersembahkan sehelai bulu di tangan mereka.
Aku geleng-geleng kepala, saat tau rupanya semua teman-temannya tadi, gemas melihat bulu kaki si mr, tentakel yang lebat sekali, jadi mereka membantu merapikan, dengan cara masing-masing setiap anak mencabuti satu bulu kaki mr. tentakel secara paksa, ku bayangkan betapa sakitnya mr. tentakel, aku berusaha keras menahan tawa saat mr. tentakel berkata “lamo-lamo buk kaki kami kayak cewek dak seksi lagilah” ah lama sekali aku menunggu hari ini, menunggu momen mr. tentakel sangat ramah dan bersahabat padaku.

pelajaran moral : antara bulu kaki dan hubungan sosial berkaitan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulitnya masa-masa Awal pernikahan.... ^_^

Rasulullah bersabda, “Aku tidak mencintai dunia dan tidak mengharap apapun darinya. Aku tinggal di dunia ini hanya seperti seorang pengelana yang berteduh sebentar di bawah pohon untuk  beristirahat, lalu pergi meninggalkannya.“  aku juga pernah mendengar bahwa "Sesungguhnya hari ini adalah hari pemberian Allah, tidaklah pantas untuk di isi dengan kelalaian dan kemaksiatan.  Sejenak aktifitas terhenti aku termenung, membaca daftar mimpi-mimpi yang ingin ku raih, disetiap pertambahan umurku.  Berangkat dari pemahamanku tentang waktu, yap... aku tipe orang yang suka sekali merencanakan hidup, dengan begitu aku merasa punya target dan arah yang jelas untuk hidupku, walaupun ku tahu tak semua mimpi-mimpi itu bisa kuraih dengan mudah, tapi mengutip kata arai (sang pemimpi, andrea hirata) "bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu." Aku optimis hidupku akan penuh dengan kebaikan dan penaklukan. Menurut daftar mimpiku tahun ini, aku akan melesat jauh meninggalkan kerama

Resep Nastar kualitas premium, lumer dan wangi di Jerman dilengkapi bahan dalam bahasa Jerman secara lengkap

Membuat Nastar di Jerman yang super lembut, enak, kualitas premium  (tanpa butter Wisjman) mengunakan bahan-bahan yang terdapat di Eropa Halo ibu ibu sholihah, bagaimana puasanya? Semoga masih semangat mengejar pahala Romadhon ya, kali ini saya mau berbagi kebahagiaan he he, aaappppaaah? Ya saya baru saja berhasil membuat nastar premium yang banyak terdapat di Indonesia, betul banget yang baunya wangi, lembut dan nastarnya pecah banget di mulut. Hayoo bantu beri applause… oke cukup cukup.. Terima kasih terima kasih. Ini adalah sebuah prestasi besar pertama seumur saya menjabat sebagai istri, biasanya kalo kepengen beli aja ha ha, ketimbang capek ya khan? Lah sekarang… ne ne ne… hidup di Jerman ga sama seperti hidup di Indonesia say, semua tinggal klik keluar dah menu dengan berbagai harga, tinggal kantong aja yang menyesuaikan. Kalo di jerman emang ga bisa beli ya? Bisa dong… tapii mahalnya bikin ga jadi beli.  Pada awalnya saya sudah berusaha searching resep dan bahan kue kering lalu

Ketakutan saat memutuskan resign part 2

Do you agree or disagree? Itu terserah ya.. setiap org punya journeynya masing masing, aku hanya sharing sebatas apa yang aku rasakan dan aku alami setelah resign, masa adaptasi dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga. Pict from instagram adkkrt. Jangan mudah mengambil kesimpulan dari cerita orang, karena rel yang kita lewati dengan rel yang orang lewati sangatlah berbeda.  Jangan pula habis baca satu sumber langsung memutuskan resign lalu malah memunculkan masalah baru lainnya. Aku pernah dengar, seorang yang bekerja di instansi riba, lalu karena mendapat ilmu tentang riba, dia langsung keluar dan memilih bisnis, bisa ditebak langsung bankrut karena ilmunya belum cukup,  akhirnya semua berantakan, harapannya setelah resign memperoleh rezeki halal yang cukup, ujungnya malah balik lagi ke instansi yang sama. Ini kejadian nyata loh. Please.. jangan bilang itu mah dia aja, kalo udah milih jalan Allah, Allah akan bantu! ya bener Allah pasti bantu, tapi ga semua proses orang lain bisa kit