Langsung ke konten utama

catatan hati : dan kini semua berbeda (persil ke 4)

Hari ini adalah hari evaluasi, aku tersentak, banyak hal yang sudah aku lakukan selama 4 tahun ini, menjadi guru itu menarik itulah kesimpulanku, namun bagaimana menjadi menarik hanya diri kita yang tau, semua berawal dari sudut pandang, sudut pandang yang mengubah semua pandangan, persepsi dan pemahaman, dan itu semua harus dimunculkan dalam diri, itu yang membuat semua terlihat menarik, seorang yang baru sembuh dari kebutaan dan baru dapat melihat, akan memandang segala sesuatu penuh warna, semarak dan indah, bahkan busa-busa sabun ketika mencuci piring terlihat sangat indah dan lembut, berbeda dengan orang yang sudah biasa melihat, semua terlihat biasa, tak ada yang istimewa, nah... dulu aku selalu memandang anak-anak adalah sesuatu yang menarik, tantangan, ada penaklukan, dan ada secuil hatiku yang masih peduli untuk mengubah paradigma buruk mengenai pendidikan yang ku rasakan. 

hari ini, jujur aku sudah mulai jenuh, aku tak menemukan luapan semangat yang menggebu, aku tak menemukan rasa, semua hambar.. pergi mengajar hanya mengajar saja, mengangkat kaki ke kelas, bertemu anak-anak yang sebenarnya menggemaskan, lucu dan butuh kasih sayang, namun dalam kepalaku hanya, ah mengajar lagi, kapan istirahat, kapan bel pulang, ah aku...  kemana semangat mengajar itu, kemana perasaan itu, perasaan bahagia ketika bersama mereka, kemana semangatku? semanagt membuat membuat perubahan itu, ah kenyamanan membuatku lupa, mungkin! sekarang aku cukup di kategorikan guru (lumayan) senior tak perlu pendekatan, anak-anak yang malah mendekat, tak perlu mencari tau sekarang anak-anak mengejarku untuk menceritakan sesuatu, tak perlu marah-marah sedikit saja mataku melirik anak-anak langsung menunduk, kadang tanpa ku minta langsung mereka berkata "yo buk.. yo buk.. kami salah.. kami salah.. astagfirullah!

zona nyaman yang membuatku tak nyaman, sungguh aku butuh suasana yang fluktuatif, penuh tekanan, tantangan, dan aku butuh, butuh sekali penyegaran, bertemu dengan anak-anak yang dimataku biasa sungguh tak ada greget sama sekali, aku ingin suasana yang membuatku lebih kreatif, ah lagi-lagi aku tak memahami, sebenarnya aku saja yang menganggap semua baik-baik saja, toh di kelasku juga banyak sekali masalah yang harus ku selesaikan, anak-anak tetaplah anak-anak memiliki dunianya sendiri, dan mampu memasuki dunia mereka adalah hal yang paling indah, aku pun tanpa ku sadari telah berfikir seperti cara mereka berfikir, hari ini adalah hasil, hasil perjuanganku selama 4 tahun mengajar, aku lelah,,, baru 4 tahun sudah jenuh,,, malu sekali rasanya dengan ibu-ibu senior yang telah mendidik selama puluhan tahun.

semangat membuat perubahan itu kini memudar... aku khawatir, hal yang paling mematikan adalah kehilangan rasa, lalu semua padam, semangat itu, kreatifitas itu, peduli itu, semua padam, aku mungkin sudah terkorupsi oleh sistem, jemu dengan ulah sistem yang selalu menggadaikan idealisme, dan itu semua pelan-pelan menggerogoti semangatku, dan rasa itu. ah... 

saatnya aku bangkit,
aku sudah memahami situasiku, satu hal yang menyentil lubuk kesadaranku adalah saat seorang anak didikku dimasa lalu, bertemu kembali dalam suatu momen, dan berkata "beruntung ya.. punya guru kayak ibuk dayang, selain kreatif, pinter, ibuk tu mau mendengarkan, ibuk tu beda karena ibuk tu lembut dan memotivasi" 

rasanya aku ingin menyelam dan bersembunyi ke inti bumi... ah itu semua kini tak benar.. aku malu.. malu sekali, karena kini aku jauh berubah.. aku tak lagi sama, dan aku telah berbeda..

Ya Robb.. bantu aku untuk kembali, bantu aku untuk menjadi guru terbaik, untuk mereka, anak bangsa!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulitnya masa-masa Awal pernikahan.... ^_^

Rasulullah bersabda, “Aku tidak mencintai dunia dan tidak mengharap apapun darinya. Aku tinggal di dunia ini hanya seperti seorang pengelana yang berteduh sebentar di bawah pohon untuk  beristirahat, lalu pergi meninggalkannya.“  aku juga pernah mendengar bahwa "Sesungguhnya hari ini adalah hari pemberian Allah, tidaklah pantas untuk di isi dengan kelalaian dan kemaksiatan.  Sejenak aktifitas terhenti aku termenung, membaca daftar mimpi-mimpi yang ingin ku raih, disetiap pertambahan umurku.  Berangkat dari pemahamanku tentang waktu, yap... aku tipe orang yang suka sekali merencanakan hidup, dengan begitu aku merasa punya target dan arah yang jelas untuk hidupku, walaupun ku tahu tak semua mimpi-mimpi itu bisa kuraih dengan mudah, tapi mengutip kata arai (sang pemimpi, andrea hirata) "bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu." Aku optimis hidupku akan penuh dengan kebaikan dan penaklukan. Menurut daftar mimpiku tahun ini, aku akan melesat jauh meninggalkan kerama

Ketakutan saat memutuskan resign part 2

Do you agree or disagree? Itu terserah ya.. setiap org punya journeynya masing masing, aku hanya sharing sebatas apa yang aku rasakan dan aku alami setelah resign, masa adaptasi dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga. Pict from instagram adkkrt. Jangan mudah mengambil kesimpulan dari cerita orang, karena rel yang kita lewati dengan rel yang orang lewati sangatlah berbeda.  Jangan pula habis baca satu sumber langsung memutuskan resign lalu malah memunculkan masalah baru lainnya. Aku pernah dengar, seorang yang bekerja di instansi riba, lalu karena mendapat ilmu tentang riba, dia langsung keluar dan memilih bisnis, bisa ditebak langsung bankrut karena ilmunya belum cukup,  akhirnya semua berantakan, harapannya setelah resign memperoleh rezeki halal yang cukup, ujungnya malah balik lagi ke instansi yang sama. Ini kejadian nyata loh. Please.. jangan bilang itu mah dia aja, kalo udah milih jalan Allah, Allah akan bantu! ya bener Allah pasti bantu, tapi ga semua proses orang lain bisa kit

Bersama Siswa VII.3 2012/2013

ku katakan pada mereka, senyum, baris yang rapih ya......, oke sippp.... berikutnya.. oke sekarang pose bebas berekspresi... jekrek.... jadi deh.... setelah di lihat hasilnya pose ini yang paling bahagia kayaknya... natural n gak maksain untuk ngumpetin gigi ah.. anak-anak harus bisa mengenang pose bahagianya ini hingga kelak menjadi tua....