Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

"Suka Duka UMAR BAKRI"

Huft.... Lelahnya setelah 2 hari kerjaan ku cuma melototi angka demi angka, edit meng 'edit, di pelototin lagi, salah, edit lagi, huah.... jenuhnya... pengin nyebur ke kolam nenekku di kampung, mengademkan diri. ngolah nilai dan mengisi raport siswa adalah pekerjaan paling membosankan di dunia itu kesimpulanku setelah 2 hari ini tersiksa dengan semua aktifitas yang berhubungan dengan raport siswa, setelah hampir satu bulan ini, berkoar-koar meminta data siswa (nb: kata kepsek ngisi raport tidak ada boleh kesalahan sedikitpun baik penulisan nilai siswa maupun input data siswa) ya data diri, photo copy ijazah, biodata siswa, en nyang paling penting adalah NISN (Nomor Induk Siswa Nasional di sekolah tempatku mengabdi punya aturan penting raport tidak akan di tanda tangani kepsek jika NISN tidak dilampirkan jadi kesimpulannya NISN ini Penting Sekali, kawan), hampir di pastikan dan tidak meleset dari dugaanku, data yang ku minta selalu saja lupa di bawa, ya hilang lah, ya lupa lah ya

Memaknai ujian sekolah

well, im coming... Bentar lagi ujian semester, yah masih seperti biasa, berkutat dengan rutinitas sebagai pendidik generasi bangsa. banyak keluhan dari siswa mengenai ujian semester, jangan kan ujian semester ulangan harian saja menjadi momok yang menakutkan bagi siswa, hem... jika di runut masalahnya adalah berawal dari kebiasaan sih, coba kalo jaman dulu masyarakat kita membiasakan ujian adalah perayaan, mungkin sekarang secara psikologis kita lebih siap menghadapi ujian apapun. yah... setelah berfikir lebih jauh dan mencoba sharing pendapat dengan para siswa, sedikit ada benang merah, sebenarnya bukan takut pada ujiannya tapi lebih kepada persiapan ujiannya yang lebih membutuhkan energi, waktu, dan mental. aku manggut-manggut tanda mengerti, kalo begitu yang perlu di evaluasi adalah cara. selama ini terdoktrin bahwa "Belajar lah dengan tekun karena sebentar lagi kita akan ujian "(salah sendiri sih.. belajar hanya pada saat ujian datang, seharusnya kan Belajar itu sepanj

Bosan, Lelah, Jenuh dan Tertawa

Inilah hidup kadang-kadang penuh dengan kejutan, kawan.  Hidupku tak sesederhana dugaanku, kadang aku merasa kehidupanku penuh dengan hal hal kecil, remeh temeh, dan penuh dengan hal-hal tak penting.  Aku bosan menghitung hari kapan aku akan mengerjakan sesuatu yang mencengangkan? hidup dalam tuntutan deadline dan sibuk dengan berbagai laporan, serta ada tatapan si rival yang membuatku semakin ulet kuat dan maju. Kawan... Aku merasa hidupku serupa lembaran buku. Hari ini berganti, besok membuka lembar berikutnya, tak ada kejutan, tak ada luapan, tak ada kesedihan, datar.  Ah... Betapa membosankan. Aku merindu masa-masa dikampus dulu. Masa dimana aku merasa ada sumbu yang menyala dalam darahku. Meluap, penuh ide melakukan hal-hal gila yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Kadang terlintas di kepalaku untuk melakukan hal-hal yang penuh resiko, misalnya segera melakukan pekerjaan yang lain. Memutuskan segera pindah jadi pendidik anak jalanan atau rumah singgah. Misalnya atau apalah yan

KIAT SUKSES MENGAJAR

Hem.. sedikit ingin berbagi dengan teman-teman seperjuangan, tentang bagaimana kiat-kiat mengajar yang baik, sekedar informasi aja, tulisan ini saya buat bukan karna saya guru yang telah menoreh berbagai prestasi di bidang pendidikan, saya hanya guru biasa yang baru praktek mengajar setelah menamatkan kuliah tiga tahun yang lalu.   Kawan, Mengajar adalah cita-citaku sejak kecil ingin menjadi seorang guru. Aku membuat keputusan menetapkan cita-citaku itu sejak kelas enam SD, percaya ga percaya cita-citaku itu tak berubah hingga sekarangpun saat aku telah merasakan suka dukanya menjadi guru tak sedikitpun cita-citaku bergeser. Semua ini karna seorang guru biasa yang sangat sederhana, namun di mataku amat luar biasa, jika dia yang berkata aku akan percaya 100 persen, 1000 persen malah, setiap yang ia katakana aku simak, aku resapi dalam-dalam, dan aku kerjakan dalam keseharian,bahkan jika hendak melakukan sesuatu kata-kata bu surung masih terngiang jelas di telingaku.  Begitulah ia mema