Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Ketakutan saat memutuskan resign part 2

Do you agree or disagree? Itu terserah ya.. setiap org punya journeynya masing masing, aku hanya sharing sebatas apa yang aku rasakan dan aku alami setelah resign, masa adaptasi dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga. Pict from instagram adkkrt. Jangan mudah mengambil kesimpulan dari cerita orang, karena rel yang kita lewati dengan rel yang orang lewati sangatlah berbeda.  Jangan pula habis baca satu sumber langsung memutuskan resign lalu malah memunculkan masalah baru lainnya. Aku pernah dengar, seorang yang bekerja di instansi riba, lalu karena mendapat ilmu tentang riba, dia langsung keluar dan memilih bisnis, bisa ditebak langsung bankrut karena ilmunya belum cukup,  akhirnya semua berantakan, harapannya setelah resign memperoleh rezeki halal yang cukup, ujungnya malah balik lagi ke instansi yang sama. Ini kejadian nyata loh. Please.. jangan bilang itu mah dia aja, kalo udah milih jalan Allah, Allah akan bantu! ya bener Allah pasti bantu, tapi ga semua proses orang lain bisa kit

Ketakutan saat Memutuskan Resign dari Pekerjaan part 1

Pict. From instagram adkkrt "Setiap orang selalu punya mimpi, cita-cita dan harapan. Aku juga begitu. Cita-citaku sejak kecil hanya ingin menjadi guru" (Dayang astuti, pensiunan guru IPS) Ketakutan saya dulu saat membayangkan resign dari pekerjaan adalah 1. Merasa penghasilan akan berkurang. Ku pikir hanya dengan mengharapkan uang dari suami, pasti akan sangat tidak nyaman, saya orang yang mandiri secara finansial , mau beli apa apa biasa pakai uang sendiri. saya terbiasa mengatur volume keuangan sendiri. Kapan harus nge-gas nge-rem pengeluaran tanpa harus sharing ke suami. 2. Merasa akan menjadi "beban" bagi suami. Sehingga suami akan cenderung "merendahkan" istri karena apa-apa minta, dikit-dikit beliin ini dong. 3. Aku pasti mati gaya dirumah, ga ngapa ngapain, bikin mumet dan pasti boring abis. Hi hi itu ketakutan saya dulu saat memutuskan resign. Ada yang sama? Terbukti atau tidak? sabar.. yok lanjut! Dua belas tahun menjadi guru di sekolah swasta