Langsung ke konten utama

Cara Berantem Sama Suami

"Kamu memang bener bener ga pernah ngertiin aku ya!" Kata si Istri yang muntab

"Apah! Kamu bilang aku ga pernah ngertiin kamu!" Suami ga mau kalah.

Atau lain waktu

"Bisa ga sih, sehari aja kamu ga ngomel ngomel kepala ku sakit dengerin kamu ngomel melulu! 

"Kamu tuh ya di omongin ga ngerti ngerti malah aku yang kamu bilang ngomel mulu!

Yap... 

Sering denger kalimat kalimat begitu?

Sering dong, bahkan dulu sebelum saya tau cara "berantem positif" saya pernah banget melakukan hal begitu.

Sampai akhirnya sebuah tulisan menyadarkan Saya Tentang berantem positif.

Apa itu?

Eit.. tunggu bentar!

Perlu di sadari Kita hidup tidak sendirian, Kita hidup dalam kelompok, dalam keluarga dengan berbagai jenis posisi Kita. 

Bisa sebagai istri, sebagai anak, sebagai menantu, sebagai adik, kakak, tetangga, murid, guru dan lainnya. Nah, terkadang dengan berbagai fenomena sehari hari, pasti ada aja yang bikin kita ga nyaman, merasa marah, kecewa bahkan bikin kita trauma.

Setiap hari berinteraksi pasti ada aja gesekannya.

Saya perkecil ruang lingkupnya, yang paling sering interaksi sama kita adalah suami dan anak anak di rumah. Ya kan?

Sekarang kita evaluasi seberapa sering mereka (orang yang kita cintai) menjadi sasaran kekesalan atau kemarahan kita.

Padahal nih ya, niat kita kan apapun yang kita sampaikan dapat merubah cara pandang mereka terhadap hal yang menurut kita salah

Contoh :

Saat suami seenaknya meletakkan handuk basah di atas kasur, yang baru saja di beresin, meletakkan sepatu sembarangan padahal udah jelas jelas ada rak sepatu. Berantakin kaos kaki, berantakin baju dll..

Seolah olah Kita adalah petugas khusus untuk merapikan semuanya sendirian tanpa satupun orang dir rumah yang mau tau dan peduli.

Satu, kali, dua kali oke, lama lama meledak lah si istri, dengan kalimat di atas tadi he he..

"Kamu tuh ya ga pernah ngertiin aku, Aku capek!"

Lalu, suami pulang kerja atau sedang asik bekerja online, entah seperti apa tekanan kerjanya di semprot lagi sama istrinya, auto marah balik.

"Apaaah? Kamu bilang aku ga pernah ngertiin Kamu? Kamu pikir aku ga capek apa kerja banting tulang buat kamu dan anak anak!"

And then.. bumm... Meledaklah semua amarah.

Padahal masalah utamanya adalah Istri maunya suami naro handuk basah di jemuran karena di kasur bikin basah dan lembab lalu muncullah bakteri atau jamur bisa bikin sakit satu rumah, berharap suami bisa sama sama menjaga kerapian rumah. Iya.. cuma itu aja.

Sementara suami, pengennya di perlakukan dengan baik sesuai fitrahnya sebagai laki laki, di jadikan seorang Raja oleh istrinya.

Kalau tujuan komunikasinya baik dari awal mungkin  masalah utama tadi akan cepat selesai dan keduanya bisa saling memperbaiki kekurangan dan tidak saling menyakiti.

Namun, kesalahan komunikasi di latar belakangi emosi sesaat, semua gejolak yang di dada di muntahkan begitu saja tanpa rem. Terjadilah peristiwa saling menyakitkan. Namun, masalahnya tidak terselesaikan.

Lalu, ga boleh ya ngeluarin unek unek? Bisa gila kalo ga marah marah euy, di pendam malah jadi penyakit mental!


Ga, gitu konsepnya boleh kok berantem, boleh banget!  mengeluarkan unek unek itu penting, yang ga boleh itu marah dengan mensapi buta, banting barang, lost control, Rosul juga berkali kali bilang "jangan marah"

Coba bayangkan saat dirimu sedang menjadi "hulk"

Jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bahkan ujung ujungnya malah bikin stres, hemm.. apakah dengan meluapkan stres dengan marah itu mental health kamu lebih baik?

Trus gimana caranya biar puas dan emosi bisa mereda, aku ga sabar udah berkali kali di bilangin masih juga suami melakukan hal yang ga aku sukai!

Ya berantem lah.. tapi yang positif.

Begini konsep berantem positif.

Kamu boleh say no, boleh bilang "nggak", boleh bilang sesuatu yang kamu yakini benar. Tapi, caranya tetap harus terkontrol. Ga ada satupun emosi yang bisa membuat kita berfikir jernih, bahkan gara gara emosi yang tidak terkontrol banyak masalah baru atau masalah besar lainnya terjadi. So, kalo lagi emosi denger kata Rosullullah, bergerak lah. 

Kalo marah sedang duduk, maka berdirilah, kalo lagi berdiri maka duduklah, kalo masih marah wudhu lah sesungguhnya api akan padam oleh air, dan marah itu berasal dari api.

Jadi, Jika handuk yang jadi masalah, ya fokus komunikasikan masalah handuk, jangan merembet ke sifat suami, ga ada orang yang mau sifatnya di koreksi. 

Ga perlu bilang "kamu tuh ya, nggak ngehargain aku, aku capek benerin handuk kamu terus!

Ambil jeda kalo kamu sedang marah, pergi ke ruang lain terlebih dahulu. Tenang kan diri jika masih berasa meluap wudhu lah, lalu jika sudah tenang. 

Pegang tangan suami, tatap matanya, "mas aku mau ngomong sesuatu boleh ya! Kamu lagi sibuk yah? 

Percaya deh, doi langsung berhenti pekerjaannya dan fokus ke omongan kita. Asiyah Dahlan udah mention bahwa Laki laki paling serem kalo istrinya udah ngomong " Mas aku perlu ngomong sesuatu" 

Trus ngomongnya gini :
" Mas, kamu dan aku kan sukanya rumah kita rapi, bersih, wangi, ga berantakan, bikin tenang gitu, bisa ga handuknya kamu taro di jemuran, plisss"

Nah, karena omongannya fokus ke penyelesaian masalah, suami Inshaallah akan gercep dan paham. Dia tau kita ga marahin dia, kita sedang berkomunikasi agar sama sama bikin rumah rapi dan bersih. Kerja sama poinnya. Ingat, ga ada satu orangpun mau di marahin, apalagi di amukin" 

"Wah, saya ga bisa begitu meledak duluan saya. Dah numpukin masalahnya dari lama!"

Mulailah!

kalo kamu ga mulai berubah tidak ada yang akan berubah. 

Kalo kamu sudah bisa mengendalikan diri, lalu berantem dengan positif ini akan menular ke komunikasi kamu dengan anak anak juga kelak, lalu tanpa sadar kamu sudah memperbaiki komunikasi kamu dengan orang orang di sekitar kamu.

Percayalah, respon orang lain tergantung bagaimana kita memperlakukan mereka.

Selamat memperbaiki diri, kemarin sudah terjadi. Hari ini dan esok kita bisa perbaiki.

#mentalhealt
#iburumahtanggabahagia
#catatanumiabid
#berantempositif






Poto from : pinterest

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uang Baru yang Sempat Viral Menggunakan Sentuhan modern dan Sulit dipalsukan

Halo teman-teman,  Pernah dengar tentang UPK 75 belum? Oke saya kasih clue sedikit ya, setuju! Tahun 2020 silam, teman-teman di media sosial pada heboh ya meng- update foto uang Rp 75.000; beberapa teman dekat saya pun melakukannya, tapi pada saat itu saya tidak tertarik untuk mengulas lebih lanjut, karena apa? Saya hanya menganggap sesuatu yang viral itu tidak harus latah untuk diikuti. Yap udah bisa menebak ya, saya sedang membicarakan apa? Ya benar saya sedang membicarakan  uang yang diproduksi khusus oleh pemerintah untuk memperingati (commemorative) peringatan kemerdekaan 75 tahun kemerdekaan Indonesia yang kemudian disingkat menjadi UPK 75. Sebagai masyarakat awam, saat itu saya memang mencari tahu sedikit informasi, mengapa pemerintah mengeluarkan uang tersebut, hanya membaca sekilas saya mengambil kesimpulan bahwa uang 75 ribu rupiah yang dikeluarkan pemerintah tersebut (lebih) untuk tujuan koleksi. Alasan saya juga diperkuat setelah melihat perilaku teman-teman yang...

Tips dan trik Liburan Nyaman Membawa Anak-Anak Saat Pandemi

Musim panas tahun ini kami memutuskan untuk pergi liburan ke Hamburg, yeaay... Senang sekali. Akhirnya setelah hampir setahun di Jerman ga bisa kemana-mana, efek Lockdown. Berhubung angka Covid-19 menurun di Jerman. Nah... Sekarang adalah waktu terbaik untuk pergi liburan.     wahana permainan dan Bianglala, Hamburg-Jerman 2021 Kami bergerak menuju selatan dari tempat kami tinggal. Yup... Kami tinggal di Göttingen. Kota yang hampir setengah dari penduduknya adalah mahasiswa, penduduk lokal sangat ramah dan hidup berdampingan dengan damai dengan para pendatang dari Negara manapun, ku duga mereka sudah terbiasa hidup dengan para pendatang, ada yang statusnya imigran karena korban perang seperti negara Suriah.  konon, Jerman memang sangat ramah dengan negara-negara Timur Tengah, mungkin karena histori masa lalu mereka sesama Blok Timur. Ini hanya sangkaan aku saja sih. Skip aja he he. Kereta Api Metronom, Hamburg-Jerman. 2021 Liburan dadakan yang kami lakukan bukan sem...

Membuat pizza enak, murah, cocok di lidah orang Indonesia dan Anti Gagal (bahan-bahan yang digunakan dalam bahasa Jerman)

Pagi.. Entah bagaimana caranya supaya sarapan pagi bisa lebih variatif, bosan banget tiap hari makan roti tawar dengan olesan marmalade, atau nuttela, atau nasi goreng. Aku yang tinggal di Jerman ini, tentu lebih pusing sedikit, sepertinya budaya Jajan dan beli sarapan pagi sudah lama aku tinggalkan, semua makanan yang di inginkan harus dibuat sendiri. Ada banyak faktor untuk tidak membeli Jajan, pertama faktor kehalalan, kedua faktor mahal, ketiga rasa yang kadang tidak  sesuai dengan lidah orang Asia. Terpaksa jadi berguru dengan cookpad dan youtube, lalu menyesuaikan dengan ingredient yang ada. Berkali-kali gagal, berkali-kali buang adonan, berkali-kali juga harus mencoba, akhirnya aku menemukan resep yang pas, cepat dibuat, bahannya simpel, dan enak. Sekarang aku mau membagi resep pizza anti gagal dan membuat dough pizza tanpa harus lama, hanya 10 menit bisa membuat pizza tuna mehl, cocok untuk sarapan pagi yang super buru buru. Mari kita coba! Bahan-bahan (ingredient) dought p...