Seorang Auslander
menoleh menatap jendela kaca
Mendung menghias langit dengan sempurna
angin bertiup kencang dengan riangnya
pohon kepayahan
ranting berdaun kecil terombang ambing dihantam angin
Menyambut
awal musim semi,
seolah menari
semua cabang dan ranting hampir bergerak
menuruti mau sang angin.
Dari jendela kaca
mata ku enggan beranjak
melihat pertunjukan alam yang menakjubkan
Bulan ke delapam
di Negeri asing, menjadi orang asing
di tanah asing
Sendiri mengeja, tertatih dengan budaya beda
mengumpulkan kepercayaan diri
mengumpulkan hangat
dari rasa sepi yang enggan untuk pergi
Delapan bulan berkenalan
dengan alam yang angkuh untuk kulitku,
atau kulitku yang angkuh berkenalan dengan mereka
entahlah, semua serba belum terbiasa
Angin barat meniupkan hawa dingin selalu
kadang sulit ditebak,
salju beterbangan seperti memasuki kebun kapas
yang luas.
Seperti sedang berada di sebuah padang
dengan berjuta dandelion,
hamparan putih beterbangan memenuhi ruang mata.
Kadang hujan batu juga kerap
menyapa kulit asiaku,
serasa di lempar garam, saat mengenai kulit.
Hujan batu yang jatuh membuatku takjub
dan lama terdiam
Salju dan hujan batu telah duluan menyapa
sekarang mereka telah berlalu
Si cantik cherry blossom
menunjukkan pesonanya meski tak berdaun
dia berayun ayun manja di sepanjang jalan
musim semi
Bunga bunga seperti tulip
dandelion, krokus dan petal flowers berebutan
menunjukkan kecantikannya.
Sejenak lara ku mengendap
bersama musim semi yang
memancarkan bau bunga
sembari menghirup wangi polen
terombang ambing di bawa angin..
Bawalah jua rinduku
akan indahnya kampung halamanku..
Menjauh lah.
Göttingen, Tengah hari saat mendung
4 Mei 2021
#catatanorangasing
Komentar
Posting Komentar