Langsung ke konten utama

Catatan Hati seorang Auslander (orang asing)











Seorang Auslander
menoleh menatap jendela kaca

Mendung menghias langit dengan sempurna
angin bertiup kencang dengan riangnya
pohon kepayahan 
ranting berdaun kecil terombang ambing dihantam angin
Menyambut 
awal musim semi, 
seolah menari 
semua cabang dan ranting hampir bergerak 
menuruti mau sang angin.

Dari jendela kaca 
mata ku enggan beranjak 
melihat pertunjukan alam yang menakjubkan


Bulan ke delapam
di Negeri asing, menjadi orang asing
di tanah asing

Sendiri mengeja, tertatih dengan budaya beda
mengumpulkan kepercayaan diri 
mengumpulkan hangat 
dari rasa sepi yang enggan untuk pergi

Delapan bulan berkenalan 
dengan alam yang angkuh untuk kulitku, 
atau kulitku yang angkuh berkenalan dengan mereka
entahlah, semua serba belum terbiasa

Angin barat meniupkan hawa dingin selalu
kadang sulit ditebak, 
salju beterbangan seperti memasuki kebun kapas
yang luas.

Seperti sedang berada di sebuah padang
dengan berjuta dandelion, 
hamparan putih beterbangan memenuhi ruang mata.

Kadang hujan batu juga kerap 
menyapa kulit asiaku,
serasa di lempar garam, saat mengenai kulit.

Hujan batu yang jatuh membuatku takjub 
dan lama terdiam

Salju dan hujan batu telah duluan menyapa
sekarang mereka telah berlalu

Si cantik cherry blossom
menunjukkan pesonanya meski tak berdaun
dia berayun ayun manja di sepanjang jalan 
musim semi

Bunga bunga seperti tulip 
dandelion, krokus dan petal flowers berebutan 
menunjukkan kecantikannya.

Sejenak lara ku mengendap
bersama musim semi yang 
memancarkan bau bunga 
sembari menghirup wangi polen 
terombang ambing di bawa angin..


Bawalah jua rinduku 
akan indahnya kampung halamanku..

Menjauh lah.

Göttingen, Tengah hari saat mendung
 4 Mei 2021

#catatanorangasing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat pizza enak, murah, cocok di lidah orang Indonesia dan Anti Gagal (bahan-bahan yang digunakan dalam bahasa Jerman)

Pagi.. Entah bagaimana caranya supaya sarapan pagi bisa lebih variatif, bosan banget tiap hari makan roti tawar dengan olesan marmalade, atau nuttela, atau nasi goreng. Aku yang tinggal di Jerman ini, tentu lebih pusing sedikit, sepertinya budaya Jajan dan beli sarapan pagi sudah lama aku tinggalkan, semua makanan yang di inginkan harus dibuat sendiri. Ada banyak faktor untuk tidak membeli Jajan, pertama faktor kehalalan, kedua faktor mahal, ketiga rasa yang kadang tidak  sesuai dengan lidah orang Asia. Terpaksa jadi berguru dengan cookpad dan youtube, lalu menyesuaikan dengan ingredient yang ada. Berkali-kali gagal, berkali-kali buang adonan, berkali-kali juga harus mencoba, akhirnya aku menemukan resep yang pas, cepat dibuat, bahannya simpel, dan enak. Sekarang aku mau membagi resep pizza anti gagal dan membuat dough pizza tanpa harus lama, hanya 10 menit bisa membuat pizza tuna mehl, cocok untuk sarapan pagi yang super buru buru. Mari kita coba! Bahan-bahan (ingredient) dought p...

Uang Baru yang Sempat Viral Menggunakan Sentuhan modern dan Sulit dipalsukan

Halo teman-teman,  Pernah dengar tentang UPK 75 belum? Oke saya kasih clue sedikit ya, setuju! Tahun 2020 silam, teman-teman di media sosial pada heboh ya meng- update foto uang Rp 75.000; beberapa teman dekat saya pun melakukannya, tapi pada saat itu saya tidak tertarik untuk mengulas lebih lanjut, karena apa? Saya hanya menganggap sesuatu yang viral itu tidak harus latah untuk diikuti. Yap udah bisa menebak ya, saya sedang membicarakan apa? Ya benar saya sedang membicarakan  uang yang diproduksi khusus oleh pemerintah untuk memperingati (commemorative) peringatan kemerdekaan 75 tahun kemerdekaan Indonesia yang kemudian disingkat menjadi UPK 75. Sebagai masyarakat awam, saat itu saya memang mencari tahu sedikit informasi, mengapa pemerintah mengeluarkan uang tersebut, hanya membaca sekilas saya mengambil kesimpulan bahwa uang 75 ribu rupiah yang dikeluarkan pemerintah tersebut (lebih) untuk tujuan koleksi. Alasan saya juga diperkuat setelah melihat perilaku teman-teman yang...

Aroma Kopi, Rindu dan Kenangan

Puisi kopi AAA Kala aroma kopi AAA terasa begitu lekat menggoda Ku geledah isi lemari dapur hingga ke sudut sudut tak terkira. Hingga akhirnya aku bisa berteriak dengan sedikit bahagia Aha, bintang kejora! Alhamdulillah, masih ada rupanya sisa kopi AAA yang ku hemat hemat pemakaiannya sedemikian rupa. Kuputuskan untuk pemakaian kopi AAA nan limited edition di tanah Eropa ini, hanya ku seduh saat aku sedang kangen akan kampung halaman nan jauh di mata, saat aroma, suasana dan suara gemerisik mesjid menjelang subuh begitu nyata di kepala, saat rasa rindu akan kampung itu tak bisa meruap begitu sahaja..  Bagiku kopi AAA adalah part of Jambi yang membersamaiku di tanah Eropa yang dingin ini, kala hati merasa sedingin pucuk pucuk tanamanku yang merana sudah, sebab diserbu aroma musim dingin. Menggelatuk tulang. Mungkin kehilangan tanaman-tanaman tercinta ini bisa menjadi alibi hatiku yang tiba tiba menghiba, Dan kopi AAA adalah puncak dari kerinduan akan kampung yang hangat dan segenap ...